10 Rahasia Lolos Seleksi Kerja


1.       Lajang Lebih Disuka
Bila kita ditanya “Apakah dalam waktu dekat anda akan menikah?” Jangan buru-buru menjawab “Ya, kami sudah bertunangan, tahun ini atau tahun depan kami akan menikah.”. Jujur boleh, tetapi jangan terlalu ‘blak-blakan’ mengenai status hubungan percintaan anda. Bisa saja kesempatan mendapatkan pekerjaan didepan mata sirna. Cukup bilang, “pacar memang sudah punya, tetapi belum membicarakan soal pernikahan”.
Mengapa? Untuk beberapa lowongan pekerjaan tertentu, para perekrut cenderung lebih memilih seorang fresh graduate lajang. Alasannya, seseorang yang baru atau akan menikah dianggap akan lebih focus pada keluarga barunya, bukan pekerjaannya.

2.       Tanpa Anak
Untuk mencairkan suasana ketika diwawancara kerjal, terkadang kita berusaha mencari topic pembicaraan yang umum. Misalkan saja ketika melihat foto anak kecil dimeja si perekrut lalu anda bertanya “Itu anak anda ya? Berapa usianya? Anak saya berumur dua tahun”. Upsss, ternyata kalimat tersebut berbahaya.
Mengapa? Recruiter lebih memilih memperkerjakan seseorang yang belum mempunyai anak. Mereka tidak ingin calon karyawannya memiliki prioritas lain dan akan sering izin tidak masuk karena masalah anak.

3.       Ladies First
Bila dihadapkan pada dua kandidat calon karyawan laki-laki dan perempuan dengan kemampuan hampir sama, recruiter akan lebih memilih perempuan.
Mengapa? Perempuan dianggap lebih fleksibel terutama dalam menegosiasi gaji, jadi pilihan tersebut lebih menguntungkan perusahaan nantinya.

4.       Makin Muda Makin Baik
Usia menjadi salah satu factor yang mempengaruhi pertimbangan untuk menerima calon karyawan.
Mengapa? Orang yang lebih tua dianggap sulit mengikuti perkembangan zaman, apalagi jika berkaitan dengan teknologi. Mereka tidak ingin menghabiskan waktu untuk memberikan training. Orang muda cenderung lebih mudah dibentuk sesuai idelogi perusahaan.

5.       Dibawah Standar
Antara lain, format CV tidak beraturan, IP dibawah standar, serta kekurangan referensi.
Mengapa? Mereka mencari kandidat terbaik. Jadi, pastikan anda mengkoreksi CV secara lebih detail sebelum mengirimkannya. Kita juga dapat bergabung bersama jaringan social bisnis seperti Linkedln, dimana profil dan prestasi kerja kita dapat mencuri perhatian mereka lebih awal.

6.       Bukan Pengangguran
Hati-hati menjawab pertanyaan jika kita tidak bekerja lebih dari satu tahun. Ungkapkan alasan kita tidak bekerja. Misalnya “Saya merawat anggota keluarga yang sakit,” atau “saya mengikuti berbagai kursus untuk menambah keahlian.”
Mengapa? Apabila ia mengetahui kita jobless lebih dari setahun, ia akan berpikir ada yang salah dengan kita sehingga tidak ada satupun perusahaan yang ingin mempekerjakan kita. Jadi, lebih baik tulis dalam CV semua kegiatan kita sewaktu tidak bekerja. Missal, mengikuti kursus, atau menjadi volunteer suatu event atau organisasi.

7.       Hati-hati Menyebut Gaji
“Berapa gaji anda sebelumnya?” jangan terlalu jujur dalam menjawab pertanyaan ini. Kita bisa menjawabnya dengan balik bertanya kia-kira berapa gaji yang ditawarkan, atau kemukakan ekspekrasi kita. Bila dia memaksa, ungkapkan sedikit lebih besar dari gaji sebelumnya.
Mengapa? Menyebutkan gaji akan terkesan tidak professional. Jika kita menolak untuk menjawab, recruiter akan memaklumi dan menghargai jawaban kita. Sebenarnya itu adalah salah satu tes kecil untuk mengetahui apakah kita menghargai pekerjaan sebelumnya.

8.       Jaga Mulut
Hindari bergosip atau mengeluh, terlebih yang berhubungan dengan pekerjaan dan perusahaan terdahulu di jejaring social. Mereka akan melacak kita lewat jejaring social.
Mengapa? Recruiter akan menilai dari apa yang kita lakukan sehari-hari atau catatan kerja kita. Biarkan mereka melakukan investigasi, dan kita tinggal mengumbar sisi positif. Dari pada berusaha sok akrab dengan mengatakan “Saya sudah follow twitter Ibu lho,” lebih baik tunjukkan citra positif lewat postingan prestasi, dan networking kerja kita.

9.       Surat Lamaran Via Pos
Cara konvensional ini tetap disarankan selainkan mengirimkan CV secara online. Kecuali bila dengan tegas kita hanya diminta untuk posting via online saja.
Mengapa? Sebagaian recruiter masih suka menyeleksi lamaran dalam bentuk hardcopy ketimbang mesti menyalakan laptop dan membuka email terlebih dahuu. Degan surat lamaran kita juga dapat berkreasi untuk membuatnya lebih menarik dibandingkan hanya mengisi form online.

10.   30 Detik Saja
Buat lamaran pekerjaan mungkin, terutama foto anda. Lamaran dengan foto yang tidak menarik cenderung akan dilewatkan begitu saja pleh recruiter.
Mengapa? Rata-rata recruiter menghabiskan kurang lebih 30 detik ketika scanning CV yang masuk. Begitu menemukan foto pada surat lamaran dengan wajah lesu dan tidak bersemangat mereka akan beralih ke surat lamaran lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis - Jenis Profesi di Bidang IT

Kode Etik Dalam Penggunaan IT, Contohnya Dalam Penggunaan Fasilitas Internet di Kampus

Mari Kita Lebih Pahami Kebudayaan Betawi Asli (Jakarta)