RESENSI NOVEL ANDREA HIRATA “CINTA DI DALAM GELAS”



Indentitas Novel :
-          Judul Novel            : Cinta di Dalam Gelas (novel kedua dwilogi Padang Bulan)
-          Penulis                   : Andrea Hirata 
-          Penerbit                 : Bentang Pustaka
-          Tahun Terbit          : Cetakan kedua, Juli 2011
-          Jumlah Halaman       : xvii+316 halaman
-          Harga                    : Rp. 42.000,00

Sinopsis Novel:
          Maryamah benar-benar menjadi tokoh yang kuat dan sabar. Betapa tidak, Maryamah telah ikut membesarkan adik-adiknya dengan keringat yang diperasnya di ladang tempat mendulang timah. Hingga adik-adiknya semua berkeluarga dan diboyong oleh suaminya masing-masing. Tinggal Maryamah sendiri yang masih sendiri, belum juga menikah. Maryamah sangat memahami kesedihan Syalimah, ibunya. Ia harus segera menuntaskan kebahagiaan yang diharapkan ibunya dengan satu-satunya jalan; menikah.
          
Ya, akhirnya Maryamah menerima lamaran Matarom. Meskipun akhirnya rumah tangganya harus kandas karena ia diperlakukan dengan tidak baik oleh suaminya tersebut. Maryamah akhirnya pasrah dan kembali kepada ibunya. Mencoba bertahan, menemani hari-hari tua ibunya yang semakin ringkih dan sakit-sakitan.

Permainan catur ialah hal penting di Belitong. Permainan ini telah mentradisi dan bisa mengangkat drajat seseorang apabila menjadi juara, terutama di kejuaraan 17 Agustus-an. Untuk itulah Maryamah memutuskan ikut pertandingan catur pada 17 Agustus kelak. Apa sesungguhnya motivasi dia ingin ikut perlombaan ini, padahal seumur-umur dia belum pernah menyentuh sekalipun bidak-bidak catur?

Maryamah ternyata ingin mengalahkan kepongahan mantan suaminya, Matarom, yang jago dalam bermain catur. Dia sakit hati pada Matarom yang seringkali berlaku kasar sejak dia menikah dengannya. Untuk itulah dia ingin memberi pelajaran padanya. Keinginan bermain catur kemudian dia utarakan pada Ikal. Awalnya Ikal bingung, bagaimana cara mengajari orang catur yang belum sekalipun bermain catur. Padahal mimpinya adalah mengalahkan sang jagoan catur tanah belitong, Matarom, yang telah menjadi rezim.

Aha, Ikal ingat dengan temannya, Ninochka Stronovsky, perempuan grandmaster dunia. Ikal kemudian mengajari Maryamah sesuai petunjuk Ninochka via internet. Awalnya sulit, tapi lambat laun Maryamah ternyata dapat menyerap dengan cepat. Walhasil, dia menjadi mahir, dan siap mengikuti perlombaan. Banyak orang mencibir dan menghalangi Maryamah untuk mengikuti lomba catur. Pasalnya, lomba catur adalah hal yang tabu di tanah Belitong. Seumur-umur tidak ada perempuan yang bermain catur, terlebih ikut perlombaan. Tapi, Maryamah tidak bergeming. Dia terus maju.

Dalam pertandingan, satu persatu dilahapnya lawan-lawan Maryamah. Di final, ia berhasil mengalahkan Matarom. Tuntas sudah misi Maryamah untuk mempermalukan Matarom, mantan suaminya, di khalayak umum. Tidak hanya itu, kemenangan Maryamah sejatinya kemenangan kaum perempuan dalam mendobrak tradisi patriarki yang masih sangat kental di tanah belitong.

Lewat permainan catur Maryamah berhasil mengangkat harkat dan martabatnya sebagai perempuan yang sejak remaja menjadi bulan-bulanan kaum laki-laki. Karakter dirinya terefleksikan dalam permainan caturnya, sebagaimana yang dikatakan Andrea, “…barangkali penderitaan dan tanggung jawab besar yang merundung Maryamah sejak kecil, serta sebuah perkawinan yang menyiksa, telah membentuk dirinya menjadi seorang survivor yang tangguh dan defender yang natural. Semua itu kemudian terefleksi dalam permainan caturnya. Jika ia melindungi rajanya—sebagaimana ia melindungi diri, ibu dan adik-adiknya—ia takkan pernah bisa tersentuh.”

Kelebihan cerita ini terletak pada motivasi perjuangan hidup, jangan mudah berburuk sangka, belajar yang tidak pernah memandang usia. Novel ini juga memotret kehidupan orang-orang Melayu yang penuh dengan impian dan harapan.

Komentar

  1. Bagus bingit ini adalah cerita kehidupan yang sangat memberikan motivasi kepada kita kaum wanita.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis - Jenis Profesi di Bidang IT

Kode Etik Dalam Penggunaan IT, Contohnya Dalam Penggunaan Fasilitas Internet di Kampus

Mari Kita Lebih Pahami Kebudayaan Betawi Asli (Jakarta)