Arti Penting Kepemimpinan Dalam Berorganisasi
Teori
Organisasi Umum 1
Disusun Oleh
Nama
:
1.
Audirza
Meitasari 11113489
2.
Diaz Rahmat
Santiago Hame 12113412
3.
Hardiansah 13113913
4.
Kunto
Ardiatmo 14113884
5.
Muhammad
Fadhli 15113886
6.
Olvin
Sijabat 16113786
7.
Rinaldi
Aelanda Putra 17113725
8.
Sofyanu Adam
18113599
Kelas : 2KA20
Dosen : Ibu Ira Phajar Lestari
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA 2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Arti Penting Kepemimpinan Dalam Organisasi”. Dari makalah ini semoga dapat memberikan informasi kepada kita semua betapa pentingnya pemimpin dalam sebuah organisasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan tanggung jawab serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar …….……………………………….........................….............…1
Daftar
Isi …………………………………..…………….......................................2
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang……………………………………........................................3
1.2.
Rumusan Masalah...………………………………........................................4
1.3.
Tujuan Penulisan…….…………………………….........................................4
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian kepemimpinan dalam organisasi……………………...................5
2.2. Pentingnya kepemimpinan dalam sebuah organisasi…………......................6
2.3. Sebab seseorang menjadi seorang pemimpin…………………......................6
2.4. Pentingnya sebuah kepemimpinan yang efektif………………......................6
2.5. Bagaimana cara membangun kepercayaan terhadap kepemimpinan……....8
2.6. Komponen-komponen kepemimpinan dalam organisasi…………………….9
2.2. Pentingnya kepemimpinan dalam sebuah organisasi…………......................6
2.3. Sebab seseorang menjadi seorang pemimpin…………………......................6
2.4. Pentingnya sebuah kepemimpinan yang efektif………………......................6
2.5. Bagaimana cara membangun kepercayaan terhadap kepemimpinan……....8
2.6. Komponen-komponen kepemimpinan dalam organisasi…………………….9
2.7.
Contoh Peristiwa atau kasus yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam
berorganisasi……………….………………………………………………….....10
BAB
III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan dan Saran.………………………………….…………..……....13
3.2.
Penutup…………………………………...………....…………………….....13
Daftar
Pustaka……………....………………………………………..…….…....14
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah
satu masalah yang paling populer dewasa ini adalah masalah kepemimpinan.
Pentingnya manajemen merupakan salah satu alat dalam kehidupan suatu
organisasi, terutama dalam bidang kehidupan manusia selalu mendapat perhatian
khusus. Dalam hal ini selalu dititik beratkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang
merupakan motor penggerak dari sesuatu usaha atau kegiatan. Pimpinan tersebut
harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, terutama dalam pengambilan keputusan
dan kebijaksanaan yang dapat mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu
secara efektif dan efisien.
Bertitik
tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian
tujuan yang telah ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan
pimpinan yang memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-orang
/bawahannya. Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif
sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan
yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Dengan demikian, keterampilan
kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai tujuan
organisasi.
Sebuah
organisasi hanya akan berkembang dan maju apabila cepat tanggap terhadap
perubahan yang pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini dan masa depan dituntut
untuk tidak sekedar bersikap luwes dan beradaptasi dengan lingkungan yang
bergerak sangat dinamis, akan tetapi juga mampu mengantisipasi berbagai bentuk
perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai program perubahan yang
diperlukan.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Pengertian
kepemimpinan dalam organisasi
2.
Pentingnya
kepemimpinan dalam sebuah organisasi
3.
Sebab
seseorang menjadi seorang pemimpin
4.
Pentingnya
sebuah kepemimpinan yang efektif
5.
Bagaimana
cara membangun kepercayaan terhadap kepemimpinan
6.
Komponen-komponen
kepemimpinan dalam organisasi
7.
Contoh
peristiwa atau kasus yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam berorganisasi
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk berbagi informasi kepada kita semua arti penting pemimpin dalam sebuah
organisasi, dan khususnya kami sebagai penulis mengajak untuk menjadi pemimpin
yang baik dalam sebuah organisasi.
BAB
2
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kepemimpinan dalam Organisasi
Kepemimpinan berasal
dari kata bahasa inggris, yaitu leadership. Menurut Tikno Lensufie,
Kepemimpinan memiliki arti luas, meliputi ilmu tentang kepemimpinan, teknik
kepemimpinan, seni memimpin, ciri kepemimpinan, serta sejarah kepemimpinan. Kepemimpinan bukan
berarti memimpin orang untuk sesaat (insidental) seperti memimpin upacara
bendera, memimpin paduan suara dan sebagainya. Tapi kepemimpinan lebih kepada
seseorang yang memimpin suatu organisasi atau institusi.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dalam organisasi dapat
berperan dengan baik, antara lain yaitu :
1.
Yang menjadi dasar utama dalam
efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan
penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan.
2.
Efektivitas kepemimpinan tercermin dari
kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang.
3.
Efektivitas kepemimpinan menuntut
kemahiran untuk “membaca” situasi.
4.
Perilaku seseorang tidak terbentuk
begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan.
5.
Kehidupan organisasi yang dinamis dan
serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan
bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.
2.2
Pentingnya Kepemimpinan dalam Sebuah Organisasi
Dalam sebuah bisnis untuk
menjadi sukses, memerlukan manajemen yang baik yang hanya dapat disampaikan
oleh manajer berpengalaman yang baik. Namun, dalam dunia yang penuh persaingan
pada saat ini, keterampilan manajemen dasar tidak cukup untuk meraih sebuah
keberhasilan, diperlukan lebih dari hal tersebut. Oleh karena itu diperlukan
Leadership Skill. Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan
efektif sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan budaya
dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Sering kali,
manajer disalahpahami untuk menjadi pemimpin yang, sebenarnya, adalah tidak
benar. Seorang pemimpin dapat merupakan manajer, sedangkan tidak semua manajer
memiliki jiwa pemimpin. Dengan demikian, keterampilan kepemimpinan diperlukan
untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai tujuan organisasi.
2.3
Ada 2 sebab mengapa seseorang menjadi seorang pemimpin, antara lain yaitu :
1.
Seseorang ditakdirkan lahir untuk
menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan
pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
2.
Seseorang menjadi pemimpin bila
sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan
dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
2.4 Pentingnya
Sebuah Kepemimpinan yang Efektif
·
Produktivitas
Inti dari suatu
organisasi adalah dengan memanfaatkan sumber
daya manusia
dan non-manusia yang tersedia untuk menghasilkan kinerja yang efisien dan
efektif. Ini hanya dapat dicapai dengan mengalikan kemampuan dengan kemauan.
Dalam hal ini peran seorang pemimpin adalah meningkatkan produktivitas karyawan
dengan menaikkan kemauan untuk bekerja keras dan berkontribusi secara
efisiensi.
·
Kepuasan
Kerja
Menyediakan insentif
dan kondisi kerja yang lebih baik meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Namun,
ini kepuasan kerja sangat tergantung pada perilaku pemimpin terhadap karyawan
mereka. Jadi, pemimpin harus memastikan bahwa mereka mengungkapkan perilaku
yang dapat diterima oleh bawahan.
·
Kerjasama
kelompok
Seorang pemimpin
memastikan bahwa karyawan melaksanakan pekerjaan masing-masing dengan baik dan
saling percaya untuk kemajuan organisasi. Dia mendorong mereka untuk bekerja
dengan cara yang ramah dan dengan kerjasama satu sama lain, menekankan pada
pencapaian tujuan perusahaan/organisasi.
·
Kegiatan
yang Terorganisir
Sering kali, lingkungan
organisasi diisi dengan kekacauan dan bentrokan terutama karena tidak adanya
seorang manajer atau pemimpin. Jadi, seorang pemimpin memastikan bahwa kegiatan
organisasi didelegasikan secara merata dan adil antara karyawan, sehingga
mengurangi kemungkinan konflik di antara mereka.
·
Semangat
Karyawan
Kepemimpinan yang
efektif sangat penting untuk mendapatkan semangat kerja karyawan yang tinggi.
Seorang pemimpin yang baik memberikan hak untuk masing-masing kelompok di
bawahnya dalam hal pemikiran dan sikap, sehingga mengembangkan hubungan manusia
yang lebih baik. Selanjutnya, interaksi yang sangat baik yang difasilitasi
antara anggota-anggota kelompok dengan menjaga disiplin dan kontrol pada
bawahan.
·
Koordinasi
Seorang pemimpin
melakukan peran mengintegrasikan tujuan individu dengan tujuan organisasi. Hal
ini, pada gilirannya, mengikat kesamaan dari kedua kepentingan. Dengan menjaga
informasi tentang kerja setiap karyawan, pemimpin menyimpan informasi yang
diperlukan dari seluruh kelompok, untuk mengambil sebuah keputusan umum dalam
rangka mengkoordinasi upaya secara keseluruhan.
2.5 Bagaimana cara membangun kepercayaan terhadap
kepemimpinan
Tugas dasar seorang
pemimpin adalah untuk memahami dan menangani situasi karyawan dan bawahan.
Jadi, dengan memotivasi dan mendorong mereka untuk bekerja lebih keras,
pemimpin berhasil menciptakan kepercayaan pada mereka untuk mencapai pekerjaan
organisasi secara efektif dan efisien. Pemimpin yang efektif diperlukan untuk
mengidentifikasi kemampuan karyawan serta mendukung mereka dengan semua cara
yang memungkinkan.
Berikut
cara membangun kepercayaan dalam kempemimpinan berogranisasi :
1. Organisasi
harus memiliki visi yang jelas serta menekankan pentingnya kontribusikaryawan
dalam mencapainya. Berkaitan dengan nilai-nilai, kepercayaan hanya akan tumbuh
jika pemimpin konsisten mengikuti dan mendukung nilai-nilai organisasi. Ia
harus menjadi teladan bagi seluruh karyawan.
2. Lingkungan
kerja berkontribusi signifikan bagi terbentuknya persepsi karyawan terhadap
pimpinan dan juga persepsi tentang sejauh mana kepedulian organisasi terhadap
karyawan. Lingkungan kerja yang tidak nyaman sudah tentu menimbulkan ketidakpercayaan.
3. Pemimpin
harus memiliki bakat, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan gaya yang sesuai.
Dengan kata lain, pemimpin harus benar-benar memiliki kompetensi yang
dibutuhkan. Berikutnya adalah kesediaan memikul tanggung jawab sebagai pemegang
otoritas tertinggi dalam organisasi.
4. Pemimpin
harus bisa menjadi sandaran bagi para pengikutnya tatkala mereka merasa lelah,
cemas, frustrasi, dan kehilangan motivasi. Menghadapi kondisi pengikut yang
demikian, dibutuhkan pemimpin yang mampu berperan sebagai motivator yang mampu
membangkitkan kembali semangat para pengikut.
5. Mereka
harus benar-benar peduli pada etika dan moral, memiliki pendirian yang teguh,
selalu berusaha menepati janji, dan berkomitmen penuh bagi kemajuan organisasi
dan kesejahteraan anggotanya. Ingatlah orang akan lebih peduli pada apa yang
dikerjakan ketimbang apa yang dikatakan.
Dalam
sebuah organisasi, manfaat kepercayaan diantaranya adalah terciptanya iklim
saling berbagi informasi dan kolaborasi. Di tengah-tengah perubahan dan
ketidakpastian, kepercayaan menjadi landasan bagi kukuhnya kepemimpinan.
Manfaat lain dari adanya rasa saling percaya adalah pertumbuhan organisasi yang
lebih cepat; meningkatnya kepercayaan pelanggan dan masyarakat; berkembangnya
iklim transparansi; mendorong inovasi; terwujudnya keselarasan antara sistem
dan struktur organisasi; mempertinggi loyalitas karyawan; eksekusi strategi
yang lebih efektif; dan pemanfaatan seluruh sumber daya organisasi dengan lebih
efektif dan efisien. Jadi jelaslah bahwa kepercayaan adalah aset tidak berwujud
(intangible asset) yang sangat berharga bagi organisasi.
Meski
penting, namun nyatanya menumbuhkembangkan, mempertahankan, dan memulihkan
kepercayaan jelas tidak semudah membalikkan telapak tangan. Yang pertama-tama
harus diingat adalah bahwa membangun kepercayaan dalam organisasi menjadi tugas
dan tanggung jawab pemimpin. Akibat tidak adanya kepercayaan,
produktivitas melemah, peluang-peluang pengembangan dan perbaikan terlewatkan,
dan kinerja merosot.
2.6
Komponen – komponen Kempemimpinan dalam Organisasi
Seperti disebutkan
diatas, pemimpin adalah orang yang mampu menggerakkan pengikut. Artinya,
pemimpin tidak berdiri dan bekerja sendiri, tetapi membutuhkan hal-hal lain
yang masuk dalam komponen kepemimpinan:
1. Pemimpin,
yaitu orang yang mampu menggerakkan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi.
Pemimpin harus mempunyai visi, spirit, karakter, integritas, dan kapabilitas
yang tinggi.
2. Kemampuan
menggerakkan, yaitu bagaimana pemimpin menggerakkan pengikutnya untuk mencapai
tujuan organisasi
3. Pengikut,
yaitu orang-orang yang berada dibawah otoritas atau jabatan seorang pemimpin.
4. Tujuan
yang baik, yaitu apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.
5. Organisasi,
yaitu wadah atau tempat kepemimpinan berada.
2.7
Contoh Peristiwa atau kasus yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam
berorganisasi
Kasus
Bus Karatan, Jokowi-Ahok Harus Berani
JAKARTA - Sikap
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi yang menyerahkan penanganan bus transjakarta
karatan ke aparat penegak hukum mendapat apresiasi. Penyerahan itu sebagai
bentuk komitmen reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.
Pernyataan ini
disampaikan Rommy, pendiri @betterJakarta menanggapi kasus tersebut. Hanya saja
kata dia, rantai birokrasi terkait penerimaan bantuan bus transjakarta oleh
pihak swasta yang sampai hari ini tak bisa ditembus.
"Ini menunjukkan
budaya birokrasi kita selama ini yakni "yang mudah kalo bisa
dipersulit". Padahal sebenarnya ini bukan hal yang ruwet untuk
diselesaikan," kata Rommy di Jakarta, Jumat (28/3).
Rommy menjelaskan
selama kepemimpinan Jokowi-Ahok, kasus bus karatan yang dihadapi memang
terlihat tidak mudah. Makanya, upaya reformasi birokrasi di DKI Jakarta sungguh
membutuhkan energi besar.
"Memang diperlukan
kepemimpinan tegas seperti masa bang Ali Sadikin untuk membenahi Jakarta ini.
Jadi, saya dukung gaya kepemimpinan Ahok yang tegas sekali mengatasi
"rente birokrasi" di DKI," katanya.
Pria yang saat ini
menjadi calon anggota DPD daerah pemilihan (Dapil) Jakarta mengatakan di daerah
manapun, kebanyakan birokrasi memang kurang menghargai kepala daerah yang cuma
menjabat selama 5 tahun. Penyebabnya kata dia, PNS merupakan jabatan seumur
hidup dan tak ada sanksi pemecatan.
"Tak jarang juga,
kepala daerah "dikerjai" oleh para aparat ini jika ingin melakukan
perubahan yang baik. Sehingga, memang perlu ada keberanian dan ketegasan kepala
daerah," katanya.
Selain menyerahkan
kasus bus berkarat ke aparat penegak hukum, upaya untuk pembenahan manajemen
transportasi memang diperlukan. Tanggal 27 Maret ini layanan transjakarta resmi
berganti status dari unit pengelola (UP) menjadi perseroan terbatas (PT), yang
berstatus badan usaha milik daerah (BUMD).
Menurut Rommy,
keputusan ini merupakan langkah tepat untuk memberikan kemandirian dalam
pengelolaan transportasi yang sebelumnya dibawah Dinas Perhubungan DKI
Jakarta.PT ini nantinya mengurus seluruh aspek transportasi di Ibu Kota. Selain
itu, juga menjadi salah satu bentuk reformasi birokrasi yang pas ditengah
banyak ketidakberesan manajemen transportasi selama ini.
"Saya berharap
siapapun yang memimpin Jakarta ini, harus punya energi besar serta ketegasan
dan keberanian untuk meletakkan pondasi perubahan di tengah carut marutnya
birokrasi kita," pungkasnya. (awa/jpnn)
Tanggapan :
Menurut kami, tindakan
yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Bapak Jokowi dan Bapak Ahok memang sudah
seharusnya dilakukan yaitu dengan menyerahkan penanganan masalah yang terjadi
pada bus transjakarta ke aparat penegak hukum untuk mendapatkan solusi
memecahkan masalah ini agar cepat diselesaikan. Sudah cukup lama kita mendengar
kerusakan-kerusakan bus transjakarta yang padahal baru saja bus transjakarta
itu dibeli yang seharusnya memiliki kondisi yang baik, namun tidak seperti yang
diinginkan. Hal ini sungguh membahayakan para pengguna bus transjakarta dan
membuat warga DKI Jakarta khawatir dan beralih ke angkutan umum lainnya,
padahal adanya bus transjakara itu sendiri untuk memudahkan kita melakukan
aktivitas tetapi kenyataan yang ada jauh berbeda sekali. Permasalahan tentang
bus transjakarta ini tidak jauh dari tangan para aparat yang ingin mengambil
keuntungana dirinya sendiri.
Kami juga sangat setuju
dengan tindakan Bapak Jokowi dan Bapak Ahok yang menyerahkan permasalahan bus
transjakarta ke penegak hukum untuk mencari tahu para aparat yang
menyalahgunakan tugasnya. Dan sebaiknya KPK bertindak lebih tegas kepada aparat
yang menyalahgunakan tugasnya agar memberikan efek jera kepada mereka. Untuk
itu dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu memecahkan masalah dengan tegas dan
benar karena setiap masalah pasti memiliki solusi untuk dapat kita selesaikan
dan inilah tugas utama yang seharusnya para pemimpin lakukan.
Lalu
apa hubungannya dengan konflik dalam kepemimpinan?
Tanggapan
:
Menurut kami, dengan
adanya konflik seorang pemimpin dapat melatih sifat kepemimpinanya dalam
memimpin bawahannya agar dapat menjadi seorang pemimpin yang lebih
berpengalaman dan dapat mengembangakan (menemukan) sebuah inovasi yang dapat
menjadi jalan keluar dari sebuah konflik, untuk mencapai tujuan. Memang konflik
merupakan sebuah masalah (tekanan) tetapi konflik juga mempunyai sifat positif
yaitu dapat menimbulkan perubahan inovasi.
BAB
3
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Organisasi
sebagai kesatuan sosial, yaitu terdiri dari orang atau kelompok orang yang
berinteraksi satu sama lain. Setiap organisasi dituntut selalu peka terhadap
aspirasi, keinginan, tuntutan dan kebutuhan berbagai kelompok dengan siapa
organisasi berinteraksi.
Kepemimpinan
yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan agar kehidupan menjadi
teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku hukum rimba.
Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila memanfaatkan dan mengelola
potensi setiap anggota dengan cara yang tepat . Maka dari itu seorang pemimpin
dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif dan
meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari
perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk mencapai
tujuan.
Kepemimpinan
sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan
tugas dari para anggota kelompok juga merupakan sarana pencapaian tujuan. Pemimpin
dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan
gejala sosial yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok.
3.2
Saran
Sangat
diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin diri sendiri. Jika mampu berhasil memimpin dirinya sendiri akan kelak
berhasil juga menjadi pemimpin dari organisasi yang dijalankan.
3.3
Penutup
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan mengenai materi “Arti Penting Kepemimpinan dalam
Organisasi” yang kami bahas dalam makalah ini, semoga bermanfaat dan menambah
ilmu pengetahuan bagi kita semua, kami mohon maaf atas banyaknya kekurangan
karena terbatasnya referensi yang kami peroleh. Sekiranya para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kami. Sekian penutup dari kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat, kami ucapkan terimakasih.
Referensi :
http://www.pustakadunia.com/artikel-pustaka-umum/pentingnya-kepemimpinan-dalam-sebuah-organisasiperusahaan/
http://www.jpnn.com/read/2014/03/28/224911/Kasus-Bus-Karatan,-Jokowi-Ahok-Harus-Berani-
Komentar
Posting Komentar