Pandangan Hidup Perlu Ditekankan Dalam Diri
A. Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup yang dimana seseorang menjalani hidupnya dengan aturan-aturan yang ditekankan dalam dirinya sendiri untuk memajukan kehidupannya dimasa yang akan datang. Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha dan keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita – cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau peIjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
B. Cita – Cita
Cita-cita adalah suatu apa yang kita inginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha dan perjuangan keras. Usaha merupakan kunci utama untuk menggapai cita-cita yang kita inginkan. Dalam perjalanannya usaha yang dilakukan harus sebanding lurus dengan keyakinan yang ada pada diri kita agar yang kita jalani saat ini bisa lebih efektif untuk menggapai cita cita kita.
Faktor manusia ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan/angan-angan tinggi yang terlalu sulit dicapai. Hal ini terjadi karena kurang usaha keras dalam mengapai cita-cita serta kurang percaya diri oleh kemampuan yang dimiliki. Begitu juga sebaliknya dengan orang yang dengan kemauan keras ingin mencapai apa yang di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi atau dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor menghambat merupakan kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita. Kembali lagi pada diri kita sendiri apakah kita bisa mampu/mengusahakan keras bahwa ini merupakan pendorong atau penghalang cita-cita.
Contohnya seperti saya yang bercita-cita untuk menjadi seorang arsitek, namun itu semua hanya menjadi kyahalan tinggi saya akibatnya karena saya kurang mentekunkan diri lebih berusaha mencapai cita-cita yang saya ingin capai. Saya menyesali sekarang, memang penyesalan datang diakhir. Bagaimanapun juga saya harus mengikhlas menerimanya dan berusaha lebih baik dengan apa yang saya jalani sekarang untuk masa depan yang akan datang. Sekarang saya menjadi seorang mahasiswa Sistem Informasi atas pilihan kedua orangtua saya, demi mereka saya perjuangkan sekeras mungkin dan semua amanah saya berusaha jalanin dengan lapang dada.
Secara garis besar, manfaat mempunyai cita-cita yang kuat sejak dini adalah :
1. Hidup mempunyai jalan atau arah yang jelas
2. Mental dan niat semakin terasah
3. Terus Belajar dan Berlatih
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sarna dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat,dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Manusia yang sudah dewasa dapat membedakan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk untuk dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu, nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Dalam factor internal kebajikan atau kebaikan terlahir sejak saat kita didalam kandungan ibu dimana perilaku akan mempengaruhi juga kandungannya, sampai dilahirkan didunia dimana kita diajarkan perilaku yang baik sejak kecil sampai hingga sekarang. Selanjutnya factor eksternal dimana banyak tantangan hidup yang harus dilewati seperti membiasakan berbuat hal baik menjadikan kebiasaan baik dan menjauhkan diri dari segala hal negative dari berbagai lingkungan diluar sana.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersurnber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendin-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
D. Usaha dan Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams kerja keras untuk kelanjutan hidupnya, Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempuma. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Setiap usaha/perjuangan yang kita lakukan akan menghasilkan suatu hasil walaupun hasilnya tersebut belum memuaskan atau sudah memuaskan. Namun apabila kita mengalami kegagalan diperjuangan pertama janganlah menyerah tetapi terus berkerja keras dan diimbangi oleh doa kepada Allah SWT dan meminta doa restu orangtua agar segala apa yang kita mendapatkan Ridho. Dan menjadikan kegagalan yang menjadi penghambat tersebut sebagai pelajaran dalam diri kita dan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sudah terjadi.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian/ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan/keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian/ketrampilan itu suatu keharusan.
E. Kercayaan atau Keyakinan
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan. Keyakinan/kepercayaan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar - atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran.
Orang yang mempunyai kepercayaan atau keyakinan bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.
F. Langkah – Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
1. Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat hidup manusia sebagai tahap pertama dari aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal pandangan hidup. Keterkaitan erat mengenal antar sesama ini membantu kita untuk kelangsungan hidup sejak manusia itu ada dan juga satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
2. Mengerti
Mengerti yang dimaksudkan disini adalah mengerti dalam pandangan hidup kita sendiri bagaimana kita melanjutkan masa akan yang akan datang lebih cerah dari pada yang hari ini. Namun semua melalui banyak tahap yang dilewati seperti tekad kuat untuk mencapainya. Mengerti pada pandangan hidup disini memegang peranan penting, karena dengan mengerti adanya kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup kita masing-masing.
3. Menghayati
Menghayati pandangan hidup dalam diri kita dapat memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh menghayati pandangan hidup yaitu menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, menanyakan sesuatu yang kita belum ketahui oleh orang yang sudah lebih berpengalaman.
4. Meyakini
Menyakini berarti secara langsung ikhlas menerima segala apapun tantangan yang dilewati dalam pandangan hidup seseorang baik dari segi kemasyarakatan maupun dari kehidupan diakhirat. Menyakini ini ialah suatu cenderung kita dapat memperoleh suatu kepastian yang dimana kita dapat mencapai tujuan hidup.
5. Mengabdi
Pengabdian merupakan suatu hal penting dalam menghayati dan menyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya dan juga orang lain. Dengan pengabdian ini kita akan merasakan manfaatnya dari segala yang kita lakukan. Manfaat itu sendiri bisa terwujud dimasa masih hidup dan atau sesudah kita meninggal dunia. Pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik dalam waktu tentram lebih-lebih bila menghadapi hambatan, tantangan dan sebagainya.
6. Mengamankan
Mengamankan dalam pandangan hidup perlu ditekankan karena aka ada perlawanan dimana orang lain yang menggangu dan atau menyalahkannya tentu kita tidak terima. Mengamankan ini langkah yang terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran untuk menanggulangi sesuatu demi pandangan hidup itu sendiri.
Sumber :
Buku Gunadarma BAB 8 Manusia dan Pandangan Hidup
Komentar
Posting Komentar