Penderitaan adalah Sungguh Jalan Untuk Menunjukkan Cinta
A.
PENDERITAAN
Kita semua tahu apa itu
penderitaan. Kita bahkan mengalaminya. Orang biasa bilang bahwa penderitaan itu
seperti bayangan yang selalu ada sepanjang badan. Kadang-kadang bayangan itu di
belakang kita sehingga kita tidak menyadari keberadaannya. Tetapi sering juga
bayangan itu membentang di depan. Penderitaan menjadi sangat jelas dan
mencekam.
Penyebab penderitaan juga
macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha,
diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang
kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab
penderitaan. Apa pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti
bayang-bayang yang selalu menyertai hidup. Hanya orang yang sudah meninggal
saja yang tidak mengenal dan mengalami penderitaan. Atau mungkin juga orang
mati menderita. Kita belum tahu itu, karena kita belum mengalami sendiri.
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan bertingkat-tingkat
ada yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga menentukan barat
tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah
awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
B.
Kisah Nyata Tentang Cinta
Seorang Ayah kepada Anaknya yang Cacat
Ini adalah sebuah
kisah tentang kasih sayang yang begitu besar seorang ayah terhadap anak
laki-lakinya. yang menderita cacat di otaknya sejak lahir. Terkadang kesulitan
menjadikan jalan untuk menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Sebuah
penderitaan merupakan jalan untuk menunjukkan cinta yang sesungguhnya. Ungkapan
itu semakin lama semakin bisa dipahami. Terlebih saat membaca dan melihat kisah
keluarga dari Boston, Amerika Serikat ini.
Kisah ini bercerita tentang
sebuah keluarga yang terus mencintai anaknya dalam penderitaannya. Mungkin Anda
pernah mendengar tokoh ini, atau sudah pernah melihat videonya, tidak apa, tapi
mungkin ada yang belum pernah mendengar, siapa tahu apa yang saya tulis kembali
disini ini dapat berguna sebagai sebuah pelajaran hidup untuk kita semua. Kisah
cinta seorang ayah ini mulai membuka mata setiap orang, bahwa penderitaan
adalah sungguh jalan untuk menunjukkan cinta.
Semua penderitaan itu bermula ketika anak laki-laki mereka lahir dengan cacat bawaan. Cacat ini bukan pada fisik luarnya, tetapi pada bagian dalam tubuhnya. Otaknya tidak memperoleh suplai oksigen dengan baik. Tentu saja ini sangat berpengaruh buruk. Secara sederhana, Rick, anak laki-laki mereka ini tidak akan bisa hidup normal.
Semua penderitaan itu bermula ketika anak laki-laki mereka lahir dengan cacat bawaan. Cacat ini bukan pada fisik luarnya, tetapi pada bagian dalam tubuhnya. Otaknya tidak memperoleh suplai oksigen dengan baik. Tentu saja ini sangat berpengaruh buruk. Secara sederhana, Rick, anak laki-laki mereka ini tidak akan bisa hidup normal.
C.
KEKALUTAN
MENTAL
Seperti anak-anak dan pemuda pada
umumnya, Rick sangat menyukai olah raga. Ia mengikuti beritanya dan sangat
ingin terlibat di dalamnya. Di sinilah kebesaran cinta sang ayah sungguh diuji.
Suatu saat di musim semi tahun 1977, Rick mengatakan ingin ikut dalam lomba
lari 5 mil yang ada di kota mereka. Ayahnya menyetujui. Tentu saja, Rick tidak
mampu berlari sendiri. Orangtuanya membuatkan kursi roda khusus yang bisa
didorong sambil berlari. Ayahnyalah yang berlari sambil mendorong kursi roda
anaknya.
Setelah ikut lomba tersebut, Rick
seperti keranjingan untuk ikut lomba yang lain. Sang ayah selalu mengiyakan. Ia
tidak pernah menolak keinginan anaknya. Suatu malam, Rick berkata pada ayahnya,
“Dad, ketika aku ikut berlari, aku merasa bahwa aku bukan orang cacat.” Tentu
saja ini sangat mengharukan bagi sang ayah.
Puncaknya ketika mereka
terlibat dalam lomba iron-man. Lomba ini meliputi lari, bersepeda dan berenang
di laut. Hal itu terjadi pada tahun 1992. Sekali lagi, sang ayah mengiyakan
tanpa mengeluh akan permintaan anaknya tersebut. Saat itu usia Rick sudah 30
tahun dan ayahnya sudah 52 tahun. Setelah itu mereka masih mengikuti beberapa
lomba yang lain lagi. Bapak anak ini menjadi sebuah team yang solid. Sang anak
terus berusaha memberi semangat pada ayahnya dengan merentangan tangan dan
menunjukkan raut muka gembira. Mereka telah menjadi satu. Mereka tidak mungkin
berlomba secara terpisah. Sang ayah adalah tubuh dan anaknya adalah hati yang
membakar semangat untuk terus berlari.
Mereka masih memiliki
rencana akan mengikuti lomba marathon di Boston, yang merupakan lomba
favoritenya Rick pada tahun 2011. Waktu itu terjadi, usia sang ayah sudah 70
tahun. Kita tidak tahu apakah mereka masih bisa melakukan atau tidak. Namun
yang pasti, ayah yang perkasa ini telah menunjukkan cinta yang sangat besar
pada anaknya. Ia tidak pernah mengeluh, karena penderitaan anaknya adalah jalan
baginya untuk menunjukkan cintanya.
D.
PENDERITAAN
DAN PERJUANGAN
Suami istri itu tidak menyerah
begitu saja meski mendapati anaknya tidak akan bisa berjalan dan bicara. Mereka
mencari jalan agar anaknya bisa belajar, bisa tumbuh, meski memiliki begitu
banyak kekurangan. Saat Rick berusia 10 tahun orangtuanya memberi sebuah
computer sederhana yang bisa sangat membantu Rick. Tentu saja tahun tersebut,
1972, tekhnologi belum sangat maju seperti sekarang. Toh kehadiran computer itu
sangat menolong. Pelan-pelan Rick diajari mengeja huruf demi huruf. Kata
pertama yang membahagiakan mereka adalah ketika Rick bisa menggerakkan mouse
computer untuk mengeja kata sapaan, “hi Mom” dan “hi Dad”.
Pelan-pelan Rick dikenalkan dengan
berbagai aktivitas anak-anak pada umumnya, meski ia menjalani dengan duduk di
kursi roda. Ia diajari berenang, bermain hoki, dll. Akhirnya tahun 1975, ketika
ia berusia 13 tahun, Rick di masukkan ke sekolah normal. Di sana ia belajar dan
bisa mengikuti dengan baik, tentu dengan bantuan berbagai alat. Tidak hanya
sampai di situ, Rick mampu menyandang gelar sarjana dalam bidang Pendidikan
Khusus tahun 1993.
E.
PENDERITAAN,
MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Dalam dunia modern sekarang ini
kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh
kemajuan teknologi dan sebagainya menejahterakan manusia dan sebagaian lainnya
membuat manusia. Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah
kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan lain-lain.
Media masa merupakan alat yang
paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara
cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk
menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.
Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui
karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan
sekaligus keindahan karya seni.
F.
PENDERITAAN DAN
SEBAB-SEBABNYA
Penderitaan yang menimpa manusia
karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia
dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk
ini dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir
Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran,
tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu.
G.
PENGARUH PENDERITAAN
Seseorang yang mengalami
penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya.
Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap
negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,
ingin bunuh diri, Sikap
ini diungkapkan dalam peribahasa "Sesal dahulu pendapatan,
sesal kemudian tak berguna" ,"nasib sudah menjadi bubur".
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin
atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap
optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu
adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah
menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti
kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang
menentang kekerasan dan lain-lainnya
Sumber :
Komentar
Posting Komentar